Berita Gerakan Pramuka Prihatin Atas Krisis Kemanusiaan di Gaza


Jumat, 15 Agustus 2014 - 15:17:34 WIB Administrator 1320x


Pramuka Unmul - JAKARTA 4 Agustus 2014 – Gerakan Pramuka turut menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas krisis kemanusiaan yang sudah melampaui batas kepatutan di Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan keprihatinan itu disampaikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr. H. Adhyaksa Dault, SH, M.Si, saat berkunjung menemui Duta Besar Palestina di Jakarta YM Fariz Mehdawi, pada Senin (4/8).

Mantan Menpora RI pada Kabinet Indonesia Bersatu 2003-2008 berkunjung dan bertemu dengan YM Fariz Mehdawi didampingi oleh sejumlah pimpinan Kwarnas itu menegaskan sebagai organisasi pendidikan non-formal anggota Organisasi Gerakan Pramuka Dunia (WOSM/World Organization of Scout Movement) dengan jumlah anggota terbesar di dunia, Gerakan Pramuka merasa terpanggil untuk turut menyatakan keprihatinannya.

Sikap keprihatinan ini ujar Kak Adhyaksa sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menyatakan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka. Nilai-nilai yang terkait dengan pernyataan keprihatinan ini adalah “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia” serta “rela menolong dan tabah”.

Atas nama Gerakan Pramuka, Ketua Kwartir Nasional sependapat dan mendukung surat terbuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh pemimpin dunia, bahwa kita ingin tragedi kemanusiaan diakhiri, gencatan senjata bisa diberlakukan.

Presiden SBY, yang juga adalah Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menyampaikan surat terbuka tersebut dalam konferensi pers di kediaman Cikeas, Kamis (31/7).

            Dialog antara Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault dan Dubes Palestina Fariz Mehdawi di kantor Kedutaan Besar Palestina itu, menjajagi kemungkinan Gerakan Pramuka menyumbangkan obat-obatan untuk membantu memperingan penderitaan rakyat Palestina, serta menjajagi kemungkinan Gerakan Pramuka turut membantu Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dalam melengkapi peralatan medis Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, yang beroperasi sejak Maret 2014.

            Di depan para awak media, Adhyaksa menyampaikan rasa kebanggaannya kepada sejumlah anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega di tingkat daerah yang telah berinisiatif mengumpulkan dana sukarela selama sebulan terakhir ini untuk disumbangkan guna memperingan beban penderitaan rakyat Palestina.

Gerakan Pramuka juga mendorong diselenggarakannya Perkemahan Perdamaian Internasional Pramuka (International Scout Peace Camp / ISPC) di Jalur Gaza, apabila situasi dan kondisi keamanan dan keselamatan telah memungkinkan kelak, yang diikuti peserta dari manca negara termasuk Pramuka Palestina dan Pramuka Israel guna melakukan diskusi dan dialog serta kegiatan community development bersama.

Perkemahan Perdamaian Internasional Pramuka (ISPC) pertama kali diselenggarakan di Cibubur, Jakarta, Maret 2013, dalam rangka kegiatan Messengers of Peace (Duta Perdamaian) Pramuka se Dunia yang didanai World Scout Foundation (Yayasan Pramuka Dunia) pimpinan Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, dan disponsori Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz al Saud.

Selain itu Gerakan Pramuka memiliki Satuan Karya Bhakti Husada, sebagai wadah pengembangan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesempatan bagi anggota Pramuka untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, yang siap membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pramuka Palestina (Palestinian Scout Association) dalam memberikan pertolongan dan layanan kesehatan kepada masyarakat Palestina.

 


Komentar: